Foto Ilustrasi
Tochigi - Seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di
Jepang diminta oleh sang guru untuk berjanji tidak mengulangi kesalahan dalam
bentuk tulisan tangan.
Uniknya, permohonan maaf itu dibuat bukan karena ia menyontek
atau tidak mengerjakan tugas, melainkan karena ia kerap kentut di dalam kelas,
demikian dikutip dari laman Japan Today, Selasa (27/3/2018).
"Aku akan kentut di kamar mandi atau saat jam
istirahat," tulis siswa yang belajar di sekolah berkebutuhan khusus
Prefektur Tochigi Utara.
Meski berita ini telah dibenarkan oleh pejabat di sekolah
bersangkutan, identitas siswa dan guru tak diungkapkan.
Menurut pihak sekolah, siswa dan guru tersebut telah
bersepakat untuk membuat perjanjian. Siswa itu pun sudah mengakui kesalahannya
yang telah kentut sembarangan.
"Jika saya melanggar, saya akan berlari 10 kali
putaran," jelas siswa tersebut.
Meski siswa mengakui kesalahannya, banyak pihak yang menyebut
perbuatan ini tidak pantas. Sebab, kentut adalah hal alamiah manusia.
Pihak sekolah menyebut bahwa tak ada yang melarang untuk
kentut. Guru hanya mendidik anak-anak untuk membuang angin di tempat lain
dengan alasan kenyamanan orang lain.
Terlebih, siswa itu juga belum sama sekali diberi hukuman dan
hanya peringatan ringan. Meski mendapat tekanan dari banyak pihak, kasus ini
tak dibawa ke dewan pendidikan.
Penerbangan Mendarat Darurat Gara-Gara Kentut
Ilustrasi pesawat (iStock)
Bicara soal kentut, ada kejadian lucu yang pernah terjadi di
Dubai.
Gara-gara seorang penumpang berusia lanjut kentut berlebihan
saat pesawat mengudara, penerbangan Transavia Airlines dari Dubai menuju
Amsterdam mendarat darurat di Austria.
Seperti dikutip dari AsiaOne, awalnya dua penumpang yang
duduk di sebelah seorang pria sepuh memintanya untuk menahan kentut. Mereka
lalu mengeluh ketika mulai tercium bau busuk.
Meskipun sebuah pesawat terbang memiliki sistem ventilasi
yang baik, ruangan yang kecil dan jarak penumpang yang berdekatan benar-benar
membuat kentut itu seperti musibah. Apalagi terjadi di penerbangan yang
panjang.
Sejauh ini belum diketahui apakah perut kembung si pria sepuh
yang memicu kentut disebabkan oleh kondisi medis atau bukan.
Pria tua itu kemudian diberi peringatan untuk berhenti kentut
oleh awak pesawat. Lalu, adu mulut pun terjadi oleh dua penumpang yang
berdekatan dengannya.
Alhasil, pilot memutuskan pesawat tersebut putar balik ke
Austria, di mana di polisi setempat melakukan intervensi untuk menurunkan
orang-orang yang melakukan pelanggaran dari penerbangan.
Pria sepuh yang menjadi tersangka buang angin dan dua
perempuan bersaudara yang terlibat adu mulut kemudian diminta turun dari
penerbangan tersebut. Menurut seorang juru bicara Transavia, kedua wanita
tersebut bersikap agresif dan berbicara kasar.
Menurut sebuah laporan dari De Telegraaf, kedua perempuan
tersebut membantah tuduhan yang dialamatkan kepada mereka.
Sementara itu, pihak maskapai penerbangan memberlakukan larangan
bepergian kepada mereka meski telah dibebaskan dari kantor polisi.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa reaksi Transavia terhadap
situasi itu terlalu berlebihan. Bagaimana menurut Anda?


Tidak ada komentar:
Posting Komentar