Washington - Hingga saat ini,
tercatat lebih banyak orang yang telah menjelajah ke ruang angkasa, dibandingkan
mengeksplorasi dasar samudra. Semisal, melihat bangkai Titanic di kedalaman
4.000 meter di Atlantik Utara.
Salah satu kendala utama sulitnya
menuju situs bangkai Titanic adalah teknologi untuk menghadapi tekanan air yang
sangat tinggi.
Dilansir dari National Post pada
Minggu (1/4/2018), ekplorasi menggunakan robot tanpa awak yang dilakukan sejak
13 tahun lalu, menjadi satu-satunya teknologi yang diharapkan bisa menguak
misteri bangkai Titanic.
Namun kini, impian untuk membawa
manusia terjung langsung ke kedalaman ribuan meter tersebut bisa terwujud,
berkat kehadiran jasa ekspedisi penyelaman khusus yang ditawarkan oleh
OceanGate Inc., sebuah perusahaan penyelaman swasta yang berbasis di Kota
Everett, negara bagian Washington, Amerika Serikat.
Harga yang ditawarkan untuk
ekspedisi ini adalah US$ 130 ribu atau sekitar Rp 1,7 miliar, yang sebagian
besar digunakan untuk dana penelitian lanjutan terhadap bangkai Titanic.
Setiap peserta akan dibawa dalam
eskpedisi kapal penelitian selama tujuh hari. Setiap harinya, akan dilakukan
satu kali penyelaman berdurasi enam hingga sembilan jam.
"Dari seluruh peserta yang
telah mendaftar, kami memiliki beberapa orang yang merupakan pendaki gunung,
dan beberapa orang lainnya pernah berkunjung ke Kutub Selatan," kata
Stockton Rush, pimpinan ekspedisi tersebut, seraya menyebut rentang usia yang
mendaftar berada di antara 23 hingga 75.
"Cukup banyak dari peserta
kami yang berusia 50-an dan 60-an," lanjut Rush.
Para peserta tersebut berasal dari
seluruh dunia, termasuk beberapa orang Amerika, Australia, Inggris, dan lainnya
dari beberapa negara Asia.
Ada 18 tempat tersisa untuk
ekspedisi serupa pada tahun 2019, dengan yang lainnya direncanakan pada
tahun-tahun berikutnya.
Rush mengatakan pencitraan resolusi
tinggi mutakhir, dan pemindai laser bawah air, akan membantu menciptakan model
gambar tiga dimensi yang sangat rinci, untuk melacak peluruhan Titanic dengan
lebih baik.
Simak video berikut ini:
Diharapkan Menginspirasi Eksplorasi
Laut Dalam di Masa Depan
William Thomas Stead
Jurnalis investigasi Inggris,
William Thomas Stead, menulis cerita fiktif tentang tenggelamnya kapal
penumpang raksasa, 26 tahun sebelum Titanic memulai pelayarannya. (The Vintage)
Ocean Gate mengklaim telah berhasil
mendesain sebuah kapal selam khusus untuk eksplorasi Titanic, yang diberi nama
Cyclops 2.
Kapal selam ini terbuat dari
perpaduan serat karbon, yang ditambahkan titanium di bagian lambungnya.
Kendaraan canggih ini telah
diujicoba di tepi perairan Atlantik di dekat Kepulauan Bahama yang terkenal
memiliki tekanan air tinggi, dan diklaim berhasil melewati tiga etape pengujian
ketat.
"Sebenarnya ada sesuatu yang
disebut diet rendah residu, yang banyak digunakan untuk ketahanan manusia di
program penjelajahan ruang angkasa," jelas Rush.
"Kapal selam ini memiliki
kelembapan sangat tinggi, sehingga penumpangnya tidak perlu minum air banyak.
Selama sistem pencernaan Anda kosong, Anda akan baik-baik saja," lanjutnya
menjelaskan.
Meski begitu, kapal selam akan
tetap dilengkapi dengan toilet portable, yang memiliki fitur layar kecil untuk
kebutuhan "semi-privasi".
Rush berharap ekspedisi tersebut
akan mennginspirasi eksplorasi serupa di masa depan, terutama yang berkaitan
dengan kehidupan laut dalam.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar