Jakarta Para ahli demografis mengklaim bahwa suatu negara
butuh tingkat kesuburan lebih dari 2 anak per wanita untuk mencapai kesuburan
pengganti. Ini merupakan tingkat di mana kelahiran baru dapat mengisi ruang
yang ditinggalkan oleh kematian.
Namun, karena pengaruh ekonomi dan budaya, hanya sekitar
setengah dari 224 negara di dunia yang mencapai kesuburan pengganti. Bagi yang
tidak, pemerintah negara mereka bahkan melakukan berbagai cara agar penduduknya
mau berhubungan seks.
Negara apa saja? Dilansir dari Agen Sbobet, ini dia.
1. Singapura
Singapura memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia, hanya
0,81 anak per wanita. Pada Agustus 2012, pemerintah bahwa menyelenggarakan
National Night yang bertujuan untuk mendorong pasangan agar mau memiliki anak.
Setiap tahun, pemerintah Singapura menghabiskan sekitar US$ 1,6 miliar untuk
program agar penduduk mereka lebih banyak berhubungan seks.
2. Denmark
Ilustrasi hubungan seks di dapur (iStockphoto)
Negara Nordik yang kecil ini memiliki tingkat kesuburan yang
rendah, hanya sekitar 1,73 anak per wanita. Denmark sampai-sampai membuat video
kampanye agar warganya mau berhubungan seks dan punya anak. Video tersebut
menjelaskan kalau memiliki anak akan membuat bahagia orang tua mereka dengan
kehadiran cucu.
3. Rusia
Berdasarkan laporan Insider Tech, badai demografis tengah
melanda negara ini. Pria muda sekarat karena HIV/AIDS dan alkohol, sementara
para wanitanya tidak memiliki bayi. Masalah tersebut membuat pemerintah Rusia
pada tahun 2007 menetapkan tanggal 12 September sebagai Hari Konsepsi. Pada
hari ini, orang-orang diberikan hari libur untuk fokus memiliki anak. Wanita
yang melahirkan anak tepat 9 bulan kemudian, memenangkan hadiah berupa kulkas.
4. Jepang
Ilustrasi pasangan dan seks (iStockphoto)
Tingkat kesuburan orang Jepang begitu rendah sejak 1975.
Berhubungan seks menjadi sesuatu yang membosankan di negara tersebut. Bahkan,
banyak pria yang memilih mengurung diri di dalam kamar dan menjadi budaya.
Untuk mengimbangi hal tersebut, pada tahun 2010 sekelompok
mahasiswa dari Universitas Tsukuba bahkan memperkenalkan Yotaro, bayi robot.
Tujuannya dengan mengasuh bayi ini, diharapkan pasangan siap secara emosi saat
memiliki anak.
5. Rumania
Sejak tahun 1960, pertumbuhan penduduk cenderung datar di
Rumania. Ini bahkan mendorong pemerintah untuk mengenakan pajak penghasilan 20%
bagi pasangan yang tak memiliki anak.
Pada tahun 1989 saat kepemimpinan Rumania berubah, jumlah pertumbuhan
penduduk sedikit naik. Tapi 1,31 anak per wanita merupakan perbandingan yang
masih kecil sehingga tingkat kesuburan di sana masih jauh di bawah yang
seharusnya.
6. Korea Selatan
Ilustrasi hubungan seks (iStockphoto)
Dengan tingkat kesuburan hanya 1,25 anak per wanita, negara
ini mengambil langkah apa pun yang bisa dilakukan untuk mempromosikan kehidupan
berkeluarga. Pemerintah bahkan menawarkan insentif uang tunai pada orang-orang
yang memiliki lebih dari satu anak.
7. Italia
Dengan tingkat kesuburan 1,43, jauh di bawah rata-rata Eropa,
pemerintah Italia telah mengambil langkah kontroversial untuk mendorong warga
mereka memiliki lebih banyak anak. Seperti yang dilaporkan Bloomberg,
pemerintah negara ini bahkan telah membuat iklan yang mengingatkan bahwa waktu
terus berjalan sementara anak tak datang begitu saja.
8. Hong Kong
Ilustrasi berhubungan seks di mobil (iStockphoto)
Dengan tingkat kesuburan hanya 1,18 anak per wanita, Hong
Kong menghadapi tantangan yang sama dengan banyak negara industri: tak cukup
orang muda untuk menggantikan yang tua. Ini berdampak pada populasi yang makin
berkurang dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.
9. Spanyol
Tingkat kesuburan di Spanyol telah merambat ke tingkat
pengangguran mereka. Sekitar setengah dari anak muda di Spanyol tak memiliki
pekerjaan, ini tertinggi kedua di Eropa setelah Yunani.
Untuk melawan tren yang mengkhawatirkan, pemerintah Spanyol
bahkan menyewa komisaris khusus untuk menemukan penyebab tren tidak mau
memiliki anak serta strategi membalikkan hal tersebut.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar