Jakarta - Siapa sangka, kunci untuk mendapatkan algoritma
komputer yang jauh lebih baik ternyata bisa didapatkan di otak lalat buah. Hal
ini pun dibuktikan oleh para ilmuwan.
Menurut keterangan para ilmuwan yang dikutip oleh The Verge,
Sabtu (5/5/2018), lalat buah selalu melakukan 'pencarian kesamaan' yang biasa
dilakukan komputer kita.
Contohnya, jika kita mencari video klip Coldplay di YouTube,
daftar rekomendasi kita juga akan menampilkan Radiohead, karena algoritma
menganggap kedua band tersebut dinilai mirip secara musikalitas.
Nah, lalat buah juga melakukan ini. Ketika mereka mencium bau
jeruk yang merupakan makanan, di masa depan mereka akan tahu kalau ada bau yang
mirip jeruk pasti juga makanan. Jadi, algoritma alami tersebut adalah metode
mereka dalam bertahan hidup.
Namun tentu metode lalat adalah metode yang sangat jauh
berbeda dengan komputer. Itulah mengapa ilmuwan ingin menelitinya dengan
memeriksa otak lalat buah.
Komputer sendiri melihat dari berbagai hal untuk melakukan algoritma.
Seperti menentukan Coldplay dan Radiohead tadi, algoritma akan melihat genere,
jenis kelamin penyanyi, instrumen yang dimainkan, dan masih banyak lagi.
Hal ini yang membuat adanya kesamaan dan akan ditampilkan
jika masing-masing kategori dicari. Namun, lalat melakukan sebaliknya.
Menurut Saket Navlakha, salah satu penulis studi yang
merupakan ilmuwan komputer dari Sak Institute for Biological Studies, ketika
lalat buah mencium sesuatu untuk pertama kalinya, 50 neuron menyala dalam
kombinasi yang unik, dan justru memperluas informasihnya jadi lebih detil,
kepada hingga 2.000 neuron.
Hal ini membuat lalat buah dapat mengenali bau yang sama
lebih cepat, karena disebar ke neuron yang lebih luas.
Tingkatkan Panen Madu, Ilmuwan Jepang Ciptakan Lebah Robot
Jepang Ciptakan Robot Lebah untuk Bantu Penyerbukan
Penelitian terhadap serangga memang sudah sering dilakukan
para ilmuwan. Sebut saja sekelompok ilmuwan asal Jepang, yang menciptakan robot
lebah dengan tujuan untuk menyeimbangkan krisis panen madu global yang kini
tengah terjadi.
Robot lebah tersebut diharapkan bisa 'bekerjasama' dengan
lebah sungguhan untuk dapat meningkatkan hasil panen madu.
Dilansir Mashable, Selasa (14/2/2017), robot lebah tersebut
rencananya akan memiliki bentuk seperti drone mini dengan gerakan kinetik lebah
sungguhan. Adalah seorang peneliti senior di Nanomaterials Research Institute
di Jepang, Eijiro Miyako, yang menjadi penggagas robot lebah tersebut.
Miyako mengatakan, robot lebah ini nantinya akan menggunakan
gel ion cair untuk bisa mengambil serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain.
Hanya, kendalanya saat ini adalah mereka harus mencari cara menampung gel ion
cair itu ke 'tubuh' robot lebah yang terbuat dari plastik.
Alhasil, mereka menciptakan material seperti bulu-bulu sikat
halus pada lebah sungguhan yang tugasnya untuk mengambil serbuk sari.
"Saya menggunakan bulu kuda dan menempelnya di punggung
robot. Setelahnya saya coba tambah gel ion cair, guna bulu kuda ini untuk
mempercepat perluasan serbuk sari," jelas Miyako.
Lebah robot ini nantinya akan memerlukan GPS, kamera resolusi
tinggi dan kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) untuk akhirnya bisa
melacak lintasan antar bunga dan dapat mendarat dengan lancar.
Penyerbukan Silang
Konsep lebah robot ciptaan ilmuwan Jepang. (Foto: Mashable)
Selain itu, Miyako juga mengadakan eksperimen di mana robot
lebah dapat melakukan penyerbukan silang di bunga lili Jepang (Lilium
Japonicum).
Lebah robot itu bahkan juga bisa melakukannya pada bunga yang
memiliki bulu lembut dan luwes, tak merusak stamen maupun pistil ketika unit
itu mendarat di atas kembang.
"Kami harap hal ini membantu mengatasi masalah
pengurangan jumlah lebah. Tapi, lebih penting lagi, lebah dan drone harus
dipergunakan bersamaan." pungkas Miyako.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar