Jakarta - Hingga kini, kegiatan masturbasi
masih tabu untuk dibicarakan secara terbuka karena dianggap sebagai sesuatu
yang buruk.
Padahal, banyak pakar kesehatan
menyebutkan bahwa masturbasi memiliki beberapa manfaat tidak terduga yang baik
bagi tubuh.
Seperti dikutip dari
Muscleandfitness.com pada Minggu (15/42018), hasil penelitian Asosiasi Profesor
Obstetri dan Ginekologi di Northwestern University, Amerika Serikat (AS),
menyatakan bahwa masturbasi mampu mengatasi gejala insomnia, mengurangi tingkat
stres, dan memberikan perasaan nyaman terhadap diri sendiri.
Namun lebih dari itu, masturbasi
juga mampu memberikan beberapa manfaat positif lainnya, baik yang berdampak
pada kesehatan fisik maupun jiwa.
Apa saja manfaat positif tersebut?
Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Memicu rasa bahagia
Ilustrasi pekerja bahagia. (Sumber
iStockphoto)
Serupa dengan kegiatan bercinta,
aktivitas masturbasi bertujuan untuk meraih orgasme.
Di titik puncak kenikmatan syahwat
inilah tubuh memproduksi hormon endorfin dopamin dan oksigen yang lebih baik,
sehingga meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.
2. Nyaman dengan tubuh sendiri
Ilustrasi pria masturbasi
(iStockphoto)
Melalui masturbasi, Anda dapat
mengenal lebih jauh tubuh Anda sendiri, khususnya mengenai upaya menemukan
titik-titik kenikmatan seksual.
Hal ini akan membuat Anda percaya
diri dan tahu bagaimana memosisikan diri dalam berhubungan intim dengan
pasangan.
"Terkadang, masturbasi dapat
mendorong seseorang tahu apa yang sebenarnya dibutuhkannya dalam kehidupan
seksual, selain beberapa di antaranya tidak lebih sebagai observasi dalam
mencari kepuasan," jelas salah satu peneliti.
3. Meningkatkan gairah seks
Ilustrasi seks (iStockphoto)
Ini sudah menjadi rahasia umum,
terkait dengan poin sebelumnya di atas. Ketika Anda mampu mengontrol diri
dengan baik ketika bermasturbasi, maka kemungkinan besar Anda juga akan lebih
percaya diri dan terkontrol aktivitas bercintanya.
Selain itu, kebiasaan masturbasi
juga mampu membawa Anda lebih komunikatif dalam mencoba beragam gaya bercinta
demi kepuasaan maksimal.
4. Mengatasi ketegangan seksual
Ilustrasi hubungan seks
(iStockphoto)
Sebagai manusia, adalah hal wajar
memiliki nafsu ingin bercinta. Namun jika tidak dikontrol dengan baik, maka
akan berisiko buruk bagi Anda dan pasangan.
Masturbasi menjadi cara terbaik
untuk melepaskan libido, sekaligus menjadi sarana pembelajaran untuk mengontrol
ritme bercinta.
Menurut penelitian tersebut, jika
Anda berhasil menemukan ritme yang nyaman saat masturbasi, maka secara tidak
langsung Anda akan terbawa pada kegiatan bercinta yang sebenarnya.
5. Buat tidur lebih nyenyak
Ereksi nokturnal terjadi saat pria
tidur dalam keadaan bermimpi (sumber: iStockphoto)
Berkaitan dengan poin sebelumnya,
ketika ketegangan seksual berhasil diatasi, maka berimbas pada kondisi tubuh
yang rileks. Hal ini mendorong tubuh untuk mengistirahatkan fungsi-fungsi
aktifnya.
Ini sama artinya dengan mendorong
terciptanya kondisi tidur yang lebih nyenyak.
"Jika tidur terasa nyenyak,
maka kemudian akan berdampak positif pula pada kesehatan tubuh," tulis
penelitian itu.
6. Orgasme ganda
Ilustrasi hubungan seks
(iStockphoto)
Sudah menjadi rahasia umum bahwa
pria menginginkan pengalaman seksual lebih. Namun sayangnya kerap kali wanita
hanya menginginkan satu kali orgasme dalam bercinta.
Masturbasi adalah salah satu solusi
terbaik untuk mengatasinya, di mana Anda dapat menentukan sendiri berapa kali
orgasme yang ingin diraih.
7. Mengurangi tingkat stres
Ilustrasi bahagia - stres
(iStockphoto)
Stimulasi diri dengan masturbasi
merupakan salah satu cara untuk menghilangkan stres. Orgasme serta perasaan
rileks yang didapat setelahnya adalah dua faktor utama yang mampu mengurangi
tingkat kegelisahan dan lelah.
Namun, jika masturbasi terlalu
sering dilakukan, justru akan menimbulkan beberapa risiko kesehatan, mulai dari
luka, hingga penurunan kualitas kesuburan.
"Sebaiknya, masturbasi
dilakukan tidak lebih dari tiga kali seminggu, dan disarankan tidak
(melakukannya) dengan cara ekstrem demi mengejar fantasi seksual," jelas
Adam Shiffelds, salah seorang peneliti terkait.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar