Jakarta - Orang tua biasanya tidak
ingin menunjukkan kesulitan keuangan kepada anaknya yang sudah berkeluarga.
Anaklah yang harus paham kalau orang tua butuh bantuan kita. Karena itu,
alangkah baiknya jika anak tidak menunggu sampai orang tua meminta saat
membutuhkan.
Berbeda dengan generasi kita yang
sudah peduli dan sadar pentingnya investasi untuk persiapan pensiun, orang tua
kita mungkin tidak secermat itu di masa lalu. Karena pola finansial ini,
biasanya generasi sepuh hanya memilih tabungan masa pensiun ala kadarnya.
Padahal belum tentu uang pensiun itu cukup untuk memenuhi kebutuhanya setelah
masa produktif berlalu.
(Mari ambil pelajaran dari artikel
ini: Menua dengan Sukses, Apa yang Harus Dipersiapkan?)
Ini artinya, Andalah yang harus
mengambil alih peran mereka. Tidak usah mengeluh karena harus membiayai
keluarga sendiri dan memberi bantuan untuk orang tua. Kenyataannya, mereka
sudah merawat, membiayai, dan mempersiapkan kita hingga kita bisa seperti
sekarang.
Sebenarnya, Anda bisa menyiapkan
biaya untuk menanggung hidup orang tua yang sudah pensiun sebagaimana Anda
menyiapkan biaya masa depan anak.
Persiapan ini penting agar
perencanaan keuangan keluarga Anda tidak sampai terganggu bila Anda tiba-tiba
harus ikut membiayai kebutuhan orang tua Anda. Ditambah lagi, Anda sendiri juga
harus tetap menyiapkan dana masa pensiun Anda.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa
tetap berbakti tanpa merasa terbebani secara finansial? Perhatikan beberapa
poin dari Danaxtra berikut ini.
1. Idealnya Dipersiapkan Sejak Anak Belum
Menikah
Ilustrasi uang (iStockphoto)
Perencana keuangan dari Finansia
Consulting Eko Endarto menuturkan, idealnya dana untuk membantu kehidupan
pensiun orang tua disiapkan sebelum si anak membentuk keluarga sendiri. “Karena
dia masih sendiri, biaya hidupnya tidak terlalu besar,” jelas Eko.
Tapi biasanya sebelum berkeluarga,
si anak akan lebih banyak menggunakan pendapatannya untuk kepentingan sendiri.
Apalagi bila si anak baru mulai masuk masa kerja.
Nah, bila si anak sudah
berkeluarga, bahkan sudah memiliki anak, maka persiapan untuk ikut membantu
biaya hidup orang tua setelah pensiun bisa dimulai sekitar lima tahun sebelum
orang tua pensiun. Di masa ini, seharusnya pendapatan si anak sudah lebih
stabil dan perencanaan keuangan keluarga si anak juga sudah berjalan.
2. Komunikasikan dengan Pasangan
dan Saudara Lainnya
Mengingat pengeluaran dana untuk
orang tua ini cukup sensitif dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, alangkah
baiknya jika sebelumnya dikomunikasikan dengan baik kepada pasangan Anda.
Apalagi jika pasangan juga masih punya orang tua, alangkah baiknya dibicarakan
berapa masing-masing persentase yang diberikan kepada masing-masing orang tua,
agar tidak menimbulkan salah paham.
Jika Anda memiliki saudara/saudara
kandung (adik/kakak), bantuan bagi orang tua bisa dibagi-bagi, bergiliran, atau
sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing anak. Dengan demikian, Anda tidak
terlalu berat atau terbebani dalam membantu orang tua. Namun jika Anda terlahir
sebagai anak tunggal, tanggung jawab terhadap orang tua wajib dilakukan Anda
sendiri.
Bagaimana jika penghasilan atau
gaji tak mencukupi untuk membiayai orang tua? Sebaiknya Anda
mengomunikasikannya dengan anggota keluarga lainnya, atau Anda melakukan penghematan,
misalnya mengurangi belanja atau jalan-jalan yang bersifat hiburan. Selain itu,
bicarakan juga rencana ini dengan orangtua. Ini perlu dilakukan terutama agar
orang tua sadar untuk tidak terlalu mengikuti gaya hidup saat masih bekerja.
3. Pengaturan Pos Anggaran Orang
Tua
Miliki 10 celengan unik ini, kamu
bakal jadi rajin menabung! :D
Banyak orang yang menanyakan,
berapa yang harus disiapkan untuk membantu keuangan orang tua? Jawabannya tentu
saja bergantung dengan kondisi keuangan Anda. Agar tidak menganggu kesehatan
keuangan keluarga, sangat disarankan Anda mulai membuat anggaran. Buatlah pos
tersendiri untuk membantu keuangan orang tua.
Perencana keuangan dari MRE
Financial & Business Advisory Mike Rini Sutikno, menyebut angka 5 persen
cukup proporsional untuk dialokasikan sebagai anggaran orang tua. Sementara
Sari Insaniwati, dari Mitra Rencana Edukasi Financial & Business Advisory,
memberikan pendekatan 5-10 persen.
Satu hal yang disepakati oleh para
finansial planner, sebelum mempersiapkan biaya pensiun orang tua, kebutuhan
keuangan keluarga anak mestinya sudah terpenuhi, sehingga tidak menjadi
gangguan finansial.
Karena itu, sebelum memutuskan
menyisihkan dana keluarga untuk menutupi kebutuhan pensiun orang tua, pastikan
keluarga Anda sudah memiliki dana darurat, sesuai jumlah anggota keluarga Anda.
Pastikan juga keluarga Anda tetap memiliki dana untuk membayar utang dan
cicilan rutin lain.
Jangan lupakan juga pendidikan
anak. Pastikan Anda sudah mempersiapkan dana untuk pendidikan anak di masa
depan. Anda juga sebaiknya telah memiliki asuransi untuk perlindungan keluarga.
Lalu Bagaimana Teknis dalam
Membantu Anggaran Orang Tua?
Ilustrasi mengatur keuangan.
Ada beberapa hal yang perlu Anda
persiapkan bila berniat membantu orang tua memenuhi kebutuhan keuangan saat
sudah pensiun. Berikut uraiannya:
1. Hitung Kebutuhan Dana
Untuk menyiapkan kebutuhan dana
pensiun bagi orang tua, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung
berapa besar kebutuhan dana pensiun orang tua Anda. Karena itu, Anda perlu
menanyakan kepada orang tua, berapa besar dana pensiun yang mereka dapatkan
setelah pensiun.
Tanyakan juga bagaimana skema
pencairan dana pensiun orang tua Anda, apakah dicairkan sekaligus atau
dibayarkan secara bulanan. Anda juga perlu mengetahui apakah orang tua Anda
masih menerima pendapatan setelah pensiun dan asal pendapatan tersebut.
Jangan lupa hitung pula berapa
besar utang orang tua yang masih tersisa serta tanggungan yang masih harus
dibayarkan orang tua. Misalnya, masih ada saudara yang pendidikannya ditanggung
orang tua.
Tentu saja, pengeluaran bulanan
orang tua harus dihitung. Orang tua yang sudah pensiun disarankan mengubah gaya
hidupnya. Biasanya, saat sudah pensiun, biaya transportasi dan akomodasi bisa
ditekan. Tapi biaya kesehatan berpotensi semakin besar.
Jangan lupa perhitungkan juga usia
harapan hidup orang tua. Biasanya, seseorang memasuki pensiun pada usia 55
tahun hingga 65 tahun. Dengan asumsi rata-rata usia orang Indonesia mencapai 80
tahun, artinya orang tua Anda bakal membutuhkan dana untuk 15 tahun hingga 25
tahun ke depan.
Biasanya, rata-rata hasil investasi
dana pensiun yang didapat dari tempat kerja hanya mampu memenuhi kebutuhan masa
pensiun sekitar tujuh tahun. Dengan demikian, Anda harus memperhatikan
kebutuhan dana untuk periode yang tidak ditanggung dana pensiun yang tersedia.
2. Amankan Biaya Kesehatan
Ilustrasi uang. (via: istimewa)
Seiring dengan bertambahnya usia,
seseorang juga akan semakin rentan dengan penyakit. Karena itu Anda perlu
menyiapkan biaya kesehatan untuk orang tua Anda. “Orangtua biasanya perlu
melakukan cek kesehatan secara berkala,” kata Rakhmi Permatasari, perencana
keuangan dari Safir Senduk & Rekan.
Untuk kebutuhan biaya kesehatan,
perencana keuangan menyarankan mengambil asuransi kesehatan bagi orang tua.
Selain itu, Anda juga bisa mengikutsertakan orang tua Anda di program BPJS
Kesehatan. “Tujuannya meringankan biaya berobat orang tua juga, jadi bisa
meringankan beban orang tua tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam,” kata
Rakhmi.
3. Susun Prioritas Dana
Setelah menyiapkan dana untuk biaya
kesehatan, Anda bisa menyusun prioritas pengeluaran orang tua lainnya di masa
pensiun. Ada baiknya, dana yang disiapkan digunakan untuk melunasi utang orang
tua terlebih dulu. Dengan demikian, dana pensiun yang diterima oleh orang tua
bisa digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin sehari-hari.
Dana yang tersisa bisa digunakan
untuk membayar tanggungan yang menjadi tanggung jawab orang tua Anda. Misalnya,
biaya pendidikan saudara yang masih sekolah. “Atau adiknya bisa dicarikan
beasiswa atau diarahkan sekolah sambil bekerja,” kata Rakhmi. Pilihan lainnya,
anak yang sudah bekerja mengambil alih tanggung jawab orang tua membiayai biaya
pendidikan anak yang masih sekolah.
Bila anak yang sudah bekerja
sepakat menanggung biaya pendidikan anak yang masih sekolah, maka biaya
pendidikan saudaranya bisa disiapkan jauh-jauh hari, sama seperti menyiapkan
biaya pendidikan anak. Dengan catatan, biaya pendidikan anak sendiri sudah siap
terlebih dulu.
4. Atur Pemberian Dana
Ilustrasi Gaji
Pertimbangkan cara pemberian
bantuan biaya pensiun kepada orang tua Anda. Perencana keuangan menyarankan
sebaiknya dana diberikan kepada orang tua dalam bentuk uang saku bulanan. Dana
untuk uang saku bulanan ini bisa diinvestasikan ke dalam reksadana pendapatan
tetap. “Atau bisa juga dimasukkan ke dalam deposito dan memanfaatkan imbal
hasilnya,” sebut Sari.
Ada cara untuk memperingan uang
saku bulanan bagi orang tua, yakni dengan cara mengajak orang tua tinggal satu
rumah dengan salah satu anaknya. “Ini bisa meringankan biaya bulanan,” imbuh
Sari. Dengan cara ini, anak hanya mengeluarkan biaya bulanan berupa biaya
makan, sementara biaya listrik, air bisa dihemat.
5. Gunakan Pembayaran Otomatis
Salah satu cara untuk mempermudah
pembayaran adalah dengan menggunakan pembayaran otomatis (auto debet). Sebagai
anak, kita dapat membantu keuangan orang tua dengan cara membantu pembayaran
biaya-biaya utilitas: listrik, telepon, air, pajak, internet, pulsa, dan
lainnya. Biasanya orang tua akan kerepotan untuk membayar biaya-biaya utilitas.
6. Beri Sumber Pemasukan Baru
Anda juga bisa memberikan pemasukan
baru bagi orang tua Anda. Misalnya, siapkan bisnis untuk dijalankan oleh orang
tua Anda. “Usahakan bisnisnya yang tidak terlalu merepotkan bagi orang tua,
mengingat usia mereka yang tidak lagi muda,” kata Rakhmi.
Begitulah tips membantu orang tua
dalam hal finansial, karena bagaimana pun mengurus orangtua, apalagi yang sudah
uzur, merupakan kewajiban anak. Tinggal bagaimana cara mengatur agar keuangan
keluarga tetap berjalan dengan baik, kendati Anda memiliki penghasilan
pas-pasan. Dan jangan lupa, selalu ada berkah dalam setiap bakti kita. Selamat
berbakti.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar