Jakarta - Pesawat menjadi salah
satu alternatif transportasi jarak jauh. Bagi kebanyakan orang, burung besi
memudahkan siapa saja yang hendak melintasi pulau dan benua. Namun, prosedur
untuk naik moda transportasi udara itu berbeda jauh dengan kendaraan umum
seperti bus dan kereta api.
Di terminal dan stasiun, para
penumpang tidak perlu diperiksa secara ketat oleh petugas jaga. Sedangkan di
bandara, mereka harus digeledah isi tasnya dan diwajibkan melucuti seluruh
benda berbau logam yang menempel di tubuh. Setelah itu, Anda harus melewati
metal detector, memastikan diri Anda "steril" sesuai persyaratan.
Setelah Anda aman dari metal
detector dan telah melewati pemeriksaan manual petugas bandara, hal yang harus
Anda lakukan adalah mengambil kembali barang-barang Anda yang diperiksa
menggunakan sinar X-ray. Biasanya, Anda meletakkan di dalam sebuah baki besar.
Akan tetapi, penumpang pesawat yang
sedang terburu-buru biasanya melupakan benda-benda kecil milik mereka yang
sudah diperiksa petugas. Tak sengaja tertinggal karena si empunya alpa.
Contohnya saja, setiap satu bulan
di Bandara Brisbane, Australia, ada hampir 1.000 barang yang dikumpulkan
petugas karena sang pemilik meninggalkannya. Kendati demikian sekitar satu dari
tiga barang telah kembali ke si empunya, menurut Jenni Greaves selaku pemimpin
tim sukarelawan penjaga barang-barang yang dilupakan di Bandara Brisbane.
Dikutip dari News.com.au, Jumat
(13/4/2018), berikut 5 benda yang kerap tertinggal di bandara:
1. Kacamata
Ilustrasi Kacamata Hitam
(iStockphoto)
Kacamata adalah salah satu barang
yang paling umum tertinggal di area pemeriksaan keamanan bandara.
"Ketinggalan kacamata adalah
momen yang sangat menyedihkan. Sulit bagi kita untuk menemukannya atau
mengklaimnya sebagai milik kita, kecuali kacamata Anda punya fitur yang
membedakan," kata Greaves.
Apabila Anda sudah
mengikhlaskannya, maka kacamata tak bertuan tersebut akan didaur ulang sebagai
bagian dari kemitraan dengan Thai Airways. Tujuannya yakni untuk membantu
mereka yang membutuhkan di luar negeri.
2. Sabuk
Ilustrasi sabuk. (iStockphoto)
Sebelum melewati metal detector,
Anda harus melepas sabuk atau ikat pinggang dan meletakkannya pada baki khusus.
Kemudian membiarkannya melewati sinar X-ray.
Meski celana para penumpang terasa
kendur, nyatanya, sebagian besar dari mereka yang terburu-buru karena mengejar
jadwal keberangkatan pesawat kerap meninggalkan sabuk itu dan tak mengambilnya
kembali.
3. Cincin Nikah
Ilustrasi (iStock)
Benda mengejutkan yang sering
ditemukan petugas bandara adalah cincin nikah. Greaves mengaku, banyak
perhiasan yang tiba-tiba diserahkan ke pihaknya. Kebanyakan milik perempuan.
Barang-barang berharga yang tidak
diklaim tersebut lalu dilelang secara besar-besaran. Hasil yang didapat pun
lumayan pada bulan lalu, yaitu 21.000 dolar Australia atau sekitar Rp 224 juta.
Dana tersebut selanjutnya
diserahkan untuk badan amal.
4. Mainan Kesayangan
Boneka beruang. (iStockphoto)
Bagian paling menyenangkan dari
pekerjaan ini adalah ketika tim sukarelawan dapat mengembalikan mainan
kesayangan milik anak-anak yang terbang bersama orangtua mereka.
"Ada boneka teddy dengan
jahitan multi-warna. Kapasnya pun sudah sedikit terburai. Kami tahu bahwa
boneka ini pasti dicintai oleh pemiliknya," kata Greaves.
"Pernah suatu ketika, tim kami
mengembalikan boneka kesayangan milik seorang gadis sembilan tahun. Boneka
tersebut tertinggal saat dia dan keluarganya melakukan penerbangan ke luar
negeri. Ayahnya datang untuk mengambil boneka itu, dengan berkata bahwa
putrinya pernah tak bisa tidur pada malam hari karena tak memeluk boneka
kesayangannya. Maka sang ayah mengirimkannya melalui kurir."
5. Ponsel
Ilustrasi ponsel dalam pesawat.
(iStockphoto)
Ponsel adalah barang berharga
berikutnya yang sering tertinggal, setelah ikat pinggang dan kacamata.
Begitupun laptop dan tablet, namun Greaves benar-benar terkejut saat beberapa
pemilik tidak menindaklanjuti barang-barang mereka yang dilupakan ini.
"Kami memiliki dua iPad Air
terbaru, masih dalam kotak pembungkusnya dan tidak ada yang mengklaim,"
kata Greaves.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar