Di sebuah wilayah perbukitan hijau di pinggiran kota
Budapest, Hongaria, terbentang sebuah jalur rel kereta yang menembus rerimbunan
hutan.
Ini bukanlah tentang jaringan kereta cepat atau layanan
perjalanan wisata dengan kabin gerbong mewah, melainkan sebuah jalur rel yang
menggemaskan.
Seperti kereta pada umumnya, jalur rel ini memiliki stasiun,
kantor operasional, lokomotif diesel, sistem persinyalan, penjaga, dan jadwal
perjalanan.
pada Minggu (27/5/2018), jalur rel ini dioperasikan sebagian
besar oleh anak-anak.
Dengan mengenakan seragam kombinasi warna merah, biru, dan
putih, anak-anak terlihat antusias menjadi bagian dari operasional jalur rel
kereta Gyermekvasút, yang tahun ini merayakan hari jadi ke 70.
Para anak-anak dengan cekatan menjual dan memeriksa tiket
penumpang, serta selalu memberi hormat ketika kereta hendak berangkat dari
stasiun.
Warna-warni fasilitas kereta, indahnya pemandang sekitar,
dan antusiasme petugas anak-anak, disebut oleh banyak orang, menyerupai visual
yang begitu hidup pada film-film arahan sutradara Wes Anderson.
Namun faktanya, ada ironi tersendiri di baliknya. Jalur
tersebut dibangun pada era komunisme, ketika Hongaria menjadi bagian dari Uni
Soviet, sebagai jalur perintis yang memberi kesempatan bagi anak-anak untuk
mempelajari tanggung jawab dan kerja tim layanan angkutan kereta. Mereka
dipekerjakan di bawah pengawasan insinyur dan masinis kereta berusia dewasa.
Meski masih beroperasi dengan cara yang sama, namun kini
tidak lagi dipayungi oleh prinsip komunis. Jalur kereta tersebut mengganti
namanya menjadi Gyermekvasút, atau Kereta Api Anak-anak.
Setiap anak-anak yang lolos seleksi, diberikan kesempatan
bekerja selama 15 hari di setiap libur sekolah pada musim panas dan tahun baru.
Mengingatkan pada Memori Masa Kecil
Sementara itu, untuk beberapa pengunjung yang berasal dari
dalam negeri, perjalanan singkat nan menggemaskan itu membawa kembali kenangan
akan masa kecil, ketika Hongaria masih berada di bawah pemerintahan komunis
Soviet.
Irina Meyzik, adalah seorang lansia berkewarganegaraan
Amerika Serikat, yang lahir dan menghabiskan masa kecil di Hongaria.
"Saya tahu, banyak orang di luar sana mengganggap hal
ini (pekerjaan di layanan kereta) bersifat wajib layaknya sekolah dasar. Tapi,
entah mengapa saya menikmatinya, dan sangat merindukan saat melihat pemandangan
dari dalam gerbong dengan mengenakan seragam kerja," ujarnya kapada CNN.
Pada akhir dekade 1960-an, Meyzik menghabiskan waktu selama
satu bulan di Pioneer Youth Camp, yang berbentuk agenda perkemahan musim panas,
namun dengan sentuhan sosialis. Kesempatan itu didapat sebagai hadiah atas
prestasi yang diraihnya di kelas.
Salah satu materi yang diajarkan adalah tentang layanan
terhadap sesama, yang kala itu diaplikasikan ke dalam tugas operasional jalur
kereta pendek.
Rata-rata usia anak-anak yang terlibat dalam agenda ini
adalah berkisar antara delapan hingga 12 tahun.
Saat ini, wisatawan yang ingin mengunjungi Gyermekvasút,
dapat menjangkaunya dengan dua cara. Pertama, mengambil rute trem nomor 56 atau
61 dari Széll Kálmán atau Móricz Zsigmond körtér, menuju ujung jalur kereta di
distrik Hűvösvölgy.
Adapun cara kedua adalah turun dari trem yang sama di
Városmajor, lalu beralih naik kereta cogwheel (jalur 60) ke Széchenyi-hegy.
Adapun harga tiket untuk menjajal layanan kereta unik ini
adalah antara 2 hingga 3 dolar AS, atau setara Rp 28.000 dan Rp 42.000, untuk
setiap satu kali perjalanan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar