Jakarta - Bagi banyak orang, kantor
terasa seperti rumah kedua karena cukup banyak menghabiskan waktu di sana.
Bahkan, bisa jadi seseorang menghabiskan lebih banyak waktu bersama rekan
kerja, dibandingkan dengan keluarga.
Jika tidak senang dengan lingkungan
kerja di kantor, ketidakpuasan itu dapat terbawa ke dalam kehidupan pribadi,
merusak segalanya, mulai dari harga diri, hingga persahabatan.
Dilansir dari Medium.com pada Jumat
(30/3/2018), 'racun' yang membuat tidak betah itu juga bisa berdampak pada
kesehatan, yakni stres kerja meningkat, yang kemudian berujung pada munculnya
rasa lelah, letih, dan juga depresi.
Jika salah satu dari ketiga hal di
atas terjadi berkali-kali dalam rentang waktu berdekatan, maka sudah saatnya
mengambil jeda waktu sesaat untuk mengevaluasi. Apakah situasinya dapat
diperbaiki, atau memutuskan sudah saatnya melanjutkan karier di tempat lain.
Lantas, bagaimana cara
mengidentifikasi tempat kerja yang 'beracun'? Berikut adalah tujuh tanda di
kantor yang patut diwaspadai.
1. Mendengar Ucapan ‘Beruntungnya
Anda Diterima Kerja’
Ingin wawancara kerja berjalan
sukses? Jangan katakan 7 hal ini.
Jika pernah mendengar hal ini dari
atasan, atau dari departemen sumber daya manusia, maka ini bisa jadi merupakan
peringatan serius bagi karier selanjutnya.
Bisa jadi, seseorang memang
disiapkan untuk terus menerus menempati 'slot' pekerjaan tertentu, tanpa ada
jaminas pasti mengenai pengembangan karier di masa depan.
Selain itu, ungkapan ini juga bisa
bermakna sebagai awal dari perundungan di kantor, baik oleh atasan, maupun
sesama rekan kerja.
2. Komunikasi yang Buruk
ilustrasi Fokus dan Konsentrasi
Saat merealisasikan angan (sumber. iStockphoto)
Apakah pernah merasa seperti selalu
ketinggalan lingkaran informasi penting? Kurangnya komunikasi menunjukkan bahwa
suatu tempat kerja menyimpan 'racun' yang berbahaya.
Hal ini berisiko membuat Anda
mustahil meraih penghargaan atas pencapaian di tempat kerja, dan jikapun ada
reaksi terhadapnya, sifatnya cenderung tidak membangun.
Anda mungkin melakukan pekerjaan
dua, tiga, atau empat orang, namun tidak biasa bagi atasan atau rekan kerja
Anda untuk mendapatkan penghargaan atas pencapaian Anda.
Jika Anda pernah beberapa kali
berdiskusi dengan manajemen atau SDM, tentang kurangnya pengakuan dan kurangnya
peluang untuk bertumbuh (seperti promosi, kenaikan gaji, dan tugas yang menantang),
dan tidak melihat ada perubahan, mungkin sudah waktunya untuk pergi.
3. Setiap Orang Memiliki Sebuah
Sikap Buruk
Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor
(iStockphoto)
Jika datang ke kantor dan merasa
orang-orang di sekitar meja kerja membuat diri menderita, maka seseorang bisa
jadi terperangkap dalam lingkungan yang tidak bersahabat.
Di kantor jenis ini, tidak ada
antusiasme; tidak ada yang datang dengan senyuman di wajah dan mengatakan
"Saya suka bekerja di sini."
4. Selalu Ada Drama di Kantor
Ilustrasi
Gelar sarjana tak menjamin
seseorang mudah mendapatkan pekerjaan. Kira-kira apa ya penyebabnya dan
bagaimana solusinya?
Jika tipe kolega, atau bahkan Anda,
penuh rasa curiga, maka bersiaplah untuk merasa seperti di sekolah menengah.
Akan ada banyak drama yang terjadi,
mulai dari perasaan di dalam diri tentang kemungkinan dibicarakan orang lain,
hingga risiko saling serang secara terbuka.
Selalu ada desas-desus atau gosip
yang beredar di kantor, juga termasuk kesalahpahaman, sikap pilih kasih, serta
pertikaian (terbuka maupun dingin) dengan kolega dan atasan.
5. Bentuk Kepemimpinan yang Buruk
Ilustrasi
Gelar sarjana tak menjamin
seseorang mudah mendapatkan pekerjaan. Kira-kira apa ya penyebabnya dan
bagaimana solusinya?
Seringkali sebuah rapat, atau
koordinasi tim tidak mencapai titik temu, dan malah membung-buang waktu yang
seharusnya bisa dipakai untuk hal-hal lebih bermanfaat.
Tempat kerja yang 'beracun' penuh
dengan kebingungan, tenggat waktu yang sewenang-wenang, kurangnya fokus, dan
ketidaknyamanan.
Jika kebijakan atau peraturan baru
terus ditambahkan, atau jika manajemen tidak pernah ada untuk membantu
memecahkan masalah, ini adalah gejala masalah yang lebih besar dan berasal dari
kepemimpinan buruk.
6. Pemimpin Tirani
ilustrasi pekerja senior dengan
pekerja muda
Pemimpin seperti ini selalu
berusaha mengendalikan setiap gerak karyawannya, dan seolah selalu memiliki
cara untuk menyerang dengan berbagai temuan kesalahan.
Lebih dari itu, sosok bos tipe ini
juga biasanya tidak mau mendengarkan orang lain dan merasa seolah-olah cara
mereka selalu benar.
Bos Anda suka memegang
kekuasaannya, dan menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka yang bertanggung
jawab.
Jika Anda merasa seolah-olah bos
mengharapkan Anda untuk bekerja meski tengah terbaring di ranjang rumah sakit,
maka sudah jelas bahwa ia adalah seorang tirani dan sangat 'beracun'.
7. Muncul Gangguan Kesehatan yang
Aneh
Ilustrasi kerja lembur.
(iStockphoto)
Ada sebagian orang yang merasa
'panas dingin' saat hendak berangkat ke tempat kerja, dan hal tersebut sama
sekali tidak diketahui penyebabnya.
Perhatikan gejala-gejala fisik apa
pun yang Anda alami, seperti sulit tidur di malam hari, merasa selalu waspada,
telapak tangan berkeringat, detak jantung yang cepat. Ini adalah tanda bahaya
mengancam tubuh Anda.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar